SBNpro – Simalungun
Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Simalungun ingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Perangkat Pemerintah Perjanjian Kontrak (P3K), agar tidak terlibat politik praktis, dengan mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Simalungun di Pilkada tahun ini.
Peringatan itu disampaikan Ketua MPC PP Simalungun, Elkananda, Rabu (21/10/2020). Katanya, hal itu sesuai dengan hasil rapat koordinasi cabang (Rakorcab) MPC PP Simalungun, seiring dengan mulai munculnya informasi dugaan keterlibatan sejumlah ASN di Simalungun.
Untuk itu, sebut Elkananda, PP Simalungun perlu untuk mengingatkan pentingnya ASN menjaga netralitasnya. Sebab, bila ASN terlibat politik praktis, maka hal itu merupakan bagian dari bentuk kecurangan di Pilkada.
Untuk mengantisipasi hal itu, MPC PP Simalungun, kata Elkananda, telah membuka sayembara bagi warga Simalungun yang menemukan ASN terlibat mendukung calon Bupati dan Wakil Bupati tertentu, akan diberikan hadiah.
“PP Simalungun sudah mengadakan sayembara, Siapa yang mendapatkan bukti keterlibatan ASN hingga Gamot segera kirimkan kepada kami melalui ketua ranting PP di nagori atau ketua pimpinan anak cabang (PAC) di kecamatan atau bisa langsung ke MPC PP Simalungun dan kita berikan hadiah 25 Juta rupiah,” ujar Elkananda yang sering disapa Nanda.
Sementara itu, Rakorcab MPC PP Simalungun telah dilaksanakan pada hari Minggu (18/10/2020) yang lalu di Convention Hall, Mess Pemprovsu Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, yang diikuti seluruh pengurus harian MPC dan 32 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP se Kabupaten Simalungun.
Hasil dari Rakorcab itu, sebagian diantaranya, PP menyatakan dukungan kepada pasangan calon (Paslon) Radiapoh Hasiholan Sinaga – Zonny Waldi (RHS-ZW). Dan hal itu dinilai sebagai keputusan yang tepat.
“Dukungan kepada RHS-ZW, bagi kami itu merupakan pilihan dan keputusan yang tepat, bukan dilatar belakangi kepentingan apalagi unsur SARA,” ucap pria yang kerab disapa Nanda tersebut.
Keputusan dukungan tersebut bagi Nanda merupakan hal yang dilandasi Bhinneka Tunggal Ika dan berazaskan ideologi Pancasila.
”Dukungan tersebut dilandasi Bhinneka Tunggal Ika dan ideologi Pancasila yang didalamnya terkandung 5 sila dasar negara kita, salah satunya Ketuhanan yang Maha Esa, jadi jelas bahwa kami (PP) memberikan dukungan bukan karena unsur SARA, karena di dalam organisasi PP urusan SARA telah tuntas dan kita adalah satu,” tegasnya.
Dirinya juga menepis adanya tudingan yang mengatakan, kalau pihaknya sebelumnya akan memberikan dukungan kepada salah satu paslon yang menganggap bahwa dirinya bersaudara dengan paslon tersebut.
“Tudingan dan isu itu juga sampai kepada kami, bahwa ada saudara saya yang ikut pada pemilihan Bupati dan wakil bupati Simalungun, maka saya pastikan isu itu tidak benar dan hanya mengada ada. Di organisasi ini kami semua bersaudara, oleh karena itu saudara kami hanya RHS-ZW karena mereka merupakan kader PP,” ucapnya.
Selain itu, Elkananda juga menegaskan agar semua paslon untuk tidak mencoba bermain curang demi memperoleh dukungan suara.
“Kami sudah dengar bahwa diduga ada Paslon yang sudah memulai permainan curang dengan memberikan uang kepada warga menggunakan kwitansi dengan alasan titipan, hal itu merupakan pidana dan jelas sangat menyalahi peraturan KPU dan mencoreng demokrasi,” katanya.
Bagi Nanda, permainan curang itu nantinya ia yakini akan terungkap. “Istilah titipan pada kwitansi tersebut mungkin bagi Paslon cara aman dan juga mengikat bagi warga yang diberikan, kami pastikan bahwa ini akan dilaporkan, kami ingatkan bagi calon yang buat buat kwitansi, hal itu sangat berbahaya, karena apabila tidak sesuai dengan harapannya dan si penerima dilaporkan dengan alasan penitipan tersebut, pasti aparat penegak hukum akan menanyakan alasan penitipan tersebut, dan jika terbukti demi kepentingan suara, maka dipastikan calon tersebut akan dipidana,” tuturnya.
Lebih lanjut disampaikan Elkananda, kalau hal tersebut dilakukan MPC PP Simalungun demi mewujudkan proses Pilkada kabupaten Simalungun yang bersih dan jujur, sehingga melahirkan pemimpin yang mampu memajukan serta mensejahterakan warga.
“PP Simalungun sudah terbentuk dan bekerja di 32 kecamatan juga di seluruh ranting, hingga saat ini sesuai dengan data seluruh kader berjumlah 18 ribu orang dan semua ini sedang bergerak mengawasi dan memantau adanya kecurangan di wilayah masing masing, begitu kecurangan tersebut didapatkan pasti akan kami laporkan,” ungkap Nanda.
Ketua MPC PP Simalungun ini juga menegaskan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan semua bukti adanya dugaan keterlibatan Bupati Simalungun serta Sekda hingga Pangulu terkait mendukung salah satu calon. (*)
Discussion about this post