SBNpro – Siantar
Cukup banyak kebijakan Walikota Siantar, Hefriansyah ditentang masyarakatnya (rakyatnya). Teranyar, terkait lokasi pembangunan tugu Raja Siantar, Sangnaualuh Damanik di Lapangan Haji Adam Malik, Kota Siantar.
Menurut Ketua Sumut Watch, Daulat Sihombing SH MH, reaksi salah satu kelompok masyarakat menolak lokasi tugu di Lapangan Adam Malik, merupakan hal yang wajar. Karena umat dari sejumlah agama samawi akan terganggu dengan keberadaan patung atau tugu. Dan lapangan tersebut, sering digunakan untuk kegiatan ibadah umat beragama.
Dalam pandangan Daulat, tidak sedikitnya kebijakan Walikota yang ditentang masyarakat, merupakan indikasi terhadap Hefriansyah sebagai Walikota tidak legitimate dihadapan masyarakat, atau kurang dihargai oleh rakyatnya.
Bila hal itu tetap dibiarkan, dikhawatirkan kebijakan apapun nantinya, akan ditentang oleh kelompok masyarakat tertentu. “Dampaknya nanti kebijakan apapun akan diributi,” ujar Daulat Sihombing, Rabu (5/12/2018).
Bagi Daulat, mengolah “konflik” atau permasalahan yang ada di Kota Siantar tidak rumit. Hal itu bisa dilakukan dengan menemui dan membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh yang ada di Kota Siantar. Baik itu tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lainnya.
Dengan demikian, Walikota akan dapat mengeksplor pemikiran para tokoh tersebut dalam menentukan kebijakan yang akan diambil. Untuk itu, Daulat juga mengingatkan, agar Walikota memahami, untuk membangun Kota Siantar, tidak bisa hanya menggunakan pemikirannya sendiri. Melainkan harus melibatkan pemikiran orang banyak.
Untuk bisa melibatkan pemikiran orang banyak, lanjut Daulat, ia sarankan Walikota tidak terlalu sering berada di luar Kota Siantar. “Dia harus percaya, untuk membangun Siantar, bukan hanya dengan pikirannya saja. Tapi pikiran banyak orang. Jadi jangan lebih sering keluar kota,” ucap Daulat Sihombing.
Hal lainnya yang perlu dilakukan Walikota agar kebijakannya dapat diterima secara luas oleh masyarakat, ia meminta Hefriansyah supaya banyak belajar tentang kepemimpinan. Dengan harapan kedepan, ia bisa bersikap tegas, lugas, konsisten dan mampu mengindentifikasi masalah.
Sehingga, untuk mewujudkan kepemimpinan seperti itu, Walikota harus mau mendengar dan melihat. Serta membangun komunikasi, yang selama ini, masih cukup kurang dilakukan oleh Hefriansyah.
Editor : Purba
Discussion about this post