SBNpro – Siantar
Jelang Dies Natalis ke 75 tahun pada 25 Mei 2022 mendatang, Perhimpunan Mahasiswa Khatolik Indonesia (PMKRI) gelar diskusi secara daring (online), Kamis (19/05/2022).
Diskusi digelar PMKRI Cabang Siantar Santo Fransiskus dari Assisi. Diskusi sebagai wujud refleksi, guna mengulas PMKRI dulu, sekarang dan yang akan datang.
Untuk merefleksi, PMKRI Siantar hadirkan sejumlah narasumber, seperti, Ketua Presidium PMKRI Cabang Palu David Sukker, Presidium Gerakan Kemasyarakatan Pengurus Pusat PMKRI Alboin Samosir periode 2020-2022, dan Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Restu Hapsari.
Kegiatan diskusi dibuka Ketua Presidium PMKRI Cabang Siantar Santo Fransiskus dari Assisi Periode 2021-2022 Edis Galingging, dengan moderator Dian Siagian (PGK PMKRI Cabang Siantar Periode 2021-2022). Sedangkan peserta diskusi berasal dari sejumlah cabang PMKRI di Indonesia.
Edis Galingging mengatakan pentingnya refleksi dilakukan, mengingat usia PMKRI yang sudah cukup tua. Dan untuk menjawab kebutuhan PMKRI akan transformasi gerakan di masa depan.
“Kader-kader PMKRI harus tetap kritis dan mengambil peran penting dalam memberikan kritikan bila ada suatu permasalahan kebangsaan. Cabang PMKRI di seluruh Indonesia harus tetap di garis pergerakan dalam menanggapi isu-isu nasional,” ujar David Sukker, kemudian.
Sedangkan Alboin Samosir menyampaikan, tentang perlunya PMKRI melakukan pola gerakan yang berbeda.
“ita harus memikirkan gerakan seperti apa yang layak dilakukan di tengah perkembangan teknologi saat ini. Kader-kader PMKRI harus beriringan dengan tekhnologi, dan menjadikan media sosial menjadi sarana untuk mengedukasi orang banyak,” ucap Alboin.
Sementara Restu Hapsari menginformasikan tentang PMKRI saat ini sedang melakukan transformasi gerakan. “Artinya adalah gerakan yang panjang. Saat ini juga PMKRI sudah mencapai 88 cabang di seluruh Indonesia, artinya perlu kesolidan tiap-tiap kader PMKRI dan database anggota yang cukup baik,” ungkapnya.
Kata Restu Hapsari, kader PMKRI tidak harus berkecimpung di partai politik setelah tidak lagi berada di PMKRI. Melainkan, kader ia harapkan dapat berada di segala elemen masyarakat. Seperti, menjadi pengusaha, akademisi, wartawan dan lainnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post