SBNpro – Siantar
Judi jenis toto gelap (togel), terkesan masih juga marak di Simalungun. Salah satu diduga sebagai bandarnya, oknum Rn alias Nt.
Sehingga, berhubungan dengan maraknya judi yang diduga dilakoni Rn alias Nt sebagai bandar, Ketua Majelis Muslimin Indonesia (MMI) Siantar – Simalungun, Ir Bona Tua Pos-pos meminta Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty Panjaitan untuk bersikap tegas dalam memberantas judi.
Sebab, judi bertentangan dengan hukum yang berlaku di negara ini. Ditambah lagi, bisnis judi togel yang diduga diperankan Rn alias Nt, semakin merajalela.
“Kapolres kita minta segera memberantas judi togel di Simalungun. Karena praktiknya, terkesan semakin merajalela,” ujar Bona Tua Pos-pos.
Dijelaskan Bona Tua, judi itu berbahaya dampaknya bagi negara dan masyarakat. Karena judi dapat merusak mental masyarakat. Termasuk, merusak mental generasi muda bangsa. Serta bertentangan dengan ajaran agama.
” Karena merugikan masyarakat dan negara. Bertentangan dengan ajaran agama. Serta merusak mental masyarakat dan generasi muda,” urai Bona Tua Pos-pos, tentang dampak judi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dari informasi yang dihimpun warga, dikatakan, Rn alias Nt memiliki sejumlah penulis dan “kordinator” penulis judi togel di berbagai nagori maupun kelurahan di Simalungun.
Adapun diantaranya, berinisial Din, yang diduga membuka praktik di Simpang Sinaksak. Omset Din (50) mencapai dikisaran Rp 5 Juta sampai Rp 6 juta.
Selanjutnya, ada juga Put (37). Pria ini diduga membuka lapak judinya di Marteng, Serbelawan, dengan omset perhari sekira Rp 9 juta hingga Rp 10 juta.
Kemudian, ada juga yang membuka bisnis haram itu di Simpang Bandar Jambu. Disini, praktik judi itu dimainkan Yung (40), dengan omset Rp 7 juta hingga 8 Rp juta.
Wilayah lainnya di Nagori Pekan Huta Bayu, Kecamatan Huta Bayu. Dilokasi itu, yang membuka bisnis judi, Jo S (35). Jo S disebut memiliki omset Rp 3 juta hingga Rp 5 juta perhari.
Bisnis judi togel yang diduga Rn alias Nt sebagai bandarnya, yang diketahui warga ini, juga terdapat di Karang Anyer. Di Karang Anyer, usaha itu dikelola hs (45), dengan omset Rp 4 juta hingga Rp 6 juta.
Editor : Gunawan Purba
Discussion about this post