SBNpro – Siantar
Aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah karyawan Plaza Suzuya Kota Siantar bersama aktivis Serikat Buruh Solidaritas Indonesia (SBSI Solidaritas), sejak Jumat (23/03/18) dan Sabtu (24/03/18), tuai kekecewaan.
Itu tidak terlepas dari sikap pejabat Dinas Tenaga Kerja Kota Siantar terhadap pengunjukrasa. Pendemo menuding, Kabid Ketenagakerjaan pada Dinas Tenaga Kerja kota itu, Yusmar Saragih, bersikap arogan.
Kehadiran aktivis dan karyawan Suzuya di kantor Disnaker, pasca menerima informasi dari pihak Disnaker akan memfasilitasi pertemuan antara managemen Suzuya dengan karyawan yang berunjukrasa bersama aktivis SBSI Solidaritas.
Atas informasi berupa ajakan berunding itupun disanggupi para karyawan dan aktivis SBSI Solidaritas. Merekapun mendatangi kantor Disnaker di Jalan Dahlia, Kota Siantar.
Hanya saja, saat berada disana, karyawan dan pihak SBSI Solidaritas merasa kecewa. Sebab, pihak managemen Suzuya tak kunjung hadir di Disnaker. Hingga pertemuanpun gagal.
Malah, sejumlah aktivis itu merasa tersinggung dengan sikap Kabid Ketenagakerjaan, Yusmar Saragih, saat terjadi dialog diantara mereka.
Sejumlah aktivis SBSI itu tak suka dengan tangan Yusmar, yang berulang-ulang menunjuk mereka saat berdialog.
“Kami datang ke (Disnaker) sini mau bagus. Kok ini ditunjuk-tunjuk pula lagi sama si Yusmar. Tadi mereka yang minta, supaya dipertemukan dengan manajemen,” ucap Bendahara DPC SBSI Solidaritas, N Pakpahan, Sabtu (24/03/18).
“Kami ditunjuk – tunjuk didalam. Arogan kali, bapak itu . Si Yusmar itu namanya,” ungkap karyawan Suzuya yang turut mengikuti aksi unjukrasa.
Sementara itu, Ketua DPC SBSI Solidaritas, Ramlan Sinaga menduga, pihak Disnaker memback-up managemen Suzuya.
“Ada apa dinas ini. Kok lucu. Seperti memback-up PT Suzuya ini. Kami mau baik, siapa yang gak mau baik yang hidup ini,” ujar Ramlan Sinaga.
Saat itu, Ramlan juga protes dengan tudingan yang menyebut, kalau karyawan Suzuya yang mereka dampingi “siluman”.
“Lihatlah bajunya saja PT Suzuya. Padahal 13 tahun dia bekerja tanpa diberi BPJS dan di PHK lewat Whatsapp. Kalau kita bilang penindasan, ya iya lah pula,” tandasnya.
Kabid (Kepala Bidang) Ketenagakerjaan Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Siantar, Yusmar Saragih mengatakan, telah ada kesepakatan yang ditanda tangani.
Namun sayang, apa bentuk kesepakatan itu, tidak ia jelaskan. Serta siapa saja yang menandatanganinya, juga tidak ia beritahu. “Ada itu kesepakatan diteken. Adalah. Nanti kita ambil, kita bagi,” sebutnya.
Yusmar mengakui, kalau pihaknya gagal menghadirkan pihak managemen PT Suzuya, untuk dipertemukan dengan karyawan Suzuya. Namun katanya, ia telah berupaya untuk menghadirkan pihak managemen PT Suzuya.
Pada kesempatan itu, Yusmar juga membantah kalau ia bersikap arogan. “Kalau soal itukan, gak seperti makan cabai. Gak bisa ini hari mereka datang, kan besok bisa. Aku bukan arogan, memang kayak gini gayaku. Orang ini-pun sudah tahu,” tukasnya.
Penulis : Hamzah
Editor : Purba
Discussion about this post