SBNpro – Siantar
Imlek merupakan tradisi bagi orang Tionghoa di seluruh belahan dunia. Imlek memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur, harapan dan rejeki, maupun kelancaran tahun yang telah dilalui dan tahun yang akan dilalui.
Imlek dirayakan selama 15 hari secara terbuka sejak era reformasi tahun 1999 yang lalu. Demikian dikatakan Wakil Ketua DPC Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Siantar Rudi Wu SPd, Senin (31/01/2022).
“Sejarah perayaan Imlek, juga sebagai petanda masuknya musim semi di negeri tirai bambu. Kegiatan seperti sembayang langit, leluhur, kumpul bersama anggota keluarga, bersihkan rumah, pemasangan ornamen hiasan bernuansa merah, saling mengunjungi, penyajiaan beberapa hidangan makanan khusus dan pentas kesenian menjadi rutinitas utamanya,” sebutnya.
Katanya, shio dan elemen alam kerap masuk dalam perhitungan siklus tahun lunar Tionghoa, yang bermakna dan membawa pengaruh tersendiri dalam proses kehidupan manusia maupun siklus alam semesta.
Tahun Baru Imlek jatuh di hari Selasa1 Pebuari 2022, dan masuk ke tahun (shio) Macan. Atau tepatnya tahun Macan Air.
Menurut Rudi Wu, macan unsur Air secara umum perlambang kekuatan, agresifitas, kepercayaan diri, keberanian, dan memiliki sifat kepemimpinan, kekayaan, kelimpahan, dan kemakmuran.
“Sedangkan elemen Air memberikan efek pada pemikiran yang jernih, tulus, dan kevalidan dalam perhitungan,” tutur Rudi Wu.
Shio Macan, sebut Rudi Wu, merupakan pelambang keberanian, kegesitan dan kekuatan. Untuk itu, bila ingin menggapai kesuksesan besar, harus punya keberanian, serta proaktif membuat perubahan. Dengan tidak ragu dalam memulai atau berkolaborasi dengan orang-orang yang lebih mapan .
Seyogianya tahun macan merupakan momentum meraih perubahan dengan keberanian dan ketepatan memutuskan segala sesuatu, sehubungan situasi pandemi Covid-19 masih membayangi.
Semangat dan energi Shio Macan dan unsur air yang kuat, gesit dan terus mengalir menjadi harapan baru untuk bangkit kembali dan beradaptasi memanfaatkan peluang-peluang di tengah kesusahan yang melanda. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post