SBNpro – Simalungun
Kelurahan Sinaksak hingga saat ini diduga belum membayar tunggakan beras miskin atau beras prasejahtera (raskin/rastra) ke Perum Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Pematangsiantar sebesar Rp67.536.000 untuk anggaran pengadaan tahun 2017.
Bahkan dari 49 Pangulu dan Lurah yang menunggak Raskin tahun 2017 di Simalungun, Kelurahan Sinaksak tercatat sebagai penunggak terbesar.
Hal ini terungkap dari data tunggakan Raskin di Kabupaten Simalungun tahun 2016 dan 2017 yang diperoleh SBNpro melalui Kasi OPP Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar, Suganda Riadi Siregar, Kamis (05/04/18).
Kepada SBNpro, Kasi OPP Bulog Pematangsiatar itu mengatakan, Lurah Sinaksak sudah pernah membuat perjanjian tertulis yang isinya menyatakan, akan membayar tunggakannya sekitar pertengahan Maret 2018, tapi sampai saat ini katanya belum juga dilunasi.
Menindak lanjuti hal tersebut, SBNpro, Jumat (06/04/18) coba konfirmasi ke Kantor Kelurahan Sinaksak yang berada di Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Namun, Lurah Sinaksak, Despa Saragih tidak berada di kantor. Ketika dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, hingga berita ini ditayangkan tidak ada jawaban bahkan pesan singkat yang dikirim dari SMS juga tidak dibalas.
Dari data Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar, tercatat ada 49 pangulu (kepala desa) termasuk lurah dari 18 kecamatan di Kabupaten Simalungun yang menunggak dana raskin. Tunggakan tidak hanya tahun anggaran 2017, tapi juga ada sisa dari tahun anggaran 2016.
Tercatat didata tunggakan di Bulog itu, Kelurahan Sinaksak adalah penunggak yang nilainya paling besar, mencapai Rp67.563.000. Selebihnya di bawah Rp22 jutaan hingga Rp1 jutaan.
Kasi OPP Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar, Suganda Riadi Siregar ditemui SBNpro mengatakan, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menagihnya.
“Dari 49 Pangulu dan Lurah yang menunggak, tadi pagi sekitar jam 9 pihak Pemerintah Nagori Dolok Hataran sudah datang ke Bulog melunasi tunggakannya,” katanya di ruang kerjanya, Jumat (06/04/18).
Sebelumnya, hingga hari hari Kamis (05/04/18), sisa seluruh tunggakan, berdasarkan data 2018 di Bulog mencapai Rp415.132.856, dan terakhir ada masuk melalui transfer ke rekening Bulog sebesar Rp31.204.000, tapi sejauh ini belum diketahui dari desa mana saja yang mentransfer pembayaran ke rekening itu. Dikurangi dengan tranfes terakhir itu, berarti total tunggakan yang tersisa sebesar Rp383.928.856.
Dari total tunggakan ini, dikurangi lagi pelunasan tunggakan dari Pemerintahan Nagori Dolok Hataran yang sudah dibayarkan hari Jumat (06/04/18) sekitar pukul 09.
Sedangkan sisa tunggakan untuk tahun anggaran 2016, imbuh Suganda, ada di 9 desa dari empat kecamatan. Total tunggakan 2016 ini, ujaranya sebesar Rp28.525.000.(*)
Penulis : Roland
Editor : Herman Maris
Discussion about this post