SBNpro – Siantar
Dimasa pandemi Covid-19 ini, pemerintah pusat dan Bank Negara Indonesia (BNI) ciptakan kerumunan di Kantor BNI Cabang Siantar, Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara, Rabu (14/04/2021).
Kerumunan itu tercipta, disaat Kota Siantar sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Siantar.
Parahnya lagi, Kepala Cabang BNI Kota Siantar, Guntur Pangaribuan tidak menyadari (tidak tahu), kalau PPKM sedang diterapkan di Kota Siantar. Padahal PPKM di Siantar akan memasuki masa akhir, setelah diperpanjang pada 24 Maret 2021 yang lalu.
Membludaknya jumlah masyarakat di Kantor BNI Cabang Siantar, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah pusat dalam konsep penyaluran bantuan UMKM. Dimana, dari 14 ribu penerima bantuan UMKM di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun, verifikasinya hanya dilayani Kantor BNI Cabang Siantar.
Diperkirakan, ada sekira 600-an massa yang berkerumun di Kantor BNI Cabang Siantar tersebut. Kerumunan sudah terjadi sejak jam 07.30 WIB. Peristiwa mengancam lahirnya klaster baru itu sempat terlambat diantisipasi Satgas Covid-19 Kota Siantar.
Kehadiran Satgas Covid-19 beserta aparat kepolisian dan Sat Pol PP tidak dari awal, untuk mencegah terjadi kerumunan. Melainkan, mereka hadir pasca kerumunan tercipta.
Saat itulah mereka berusaha memecah kerumunan. Lalu menata pemberian nomor antri dan verifikasi. Hal itu tidak mudah dilakukan. Untuk dapat memecah kerumunan, petugas kepolisian dan Sat Pol PP membutuhkan waktu berjam-jam lamanya. Tampak sejumlah anggota polisi terlibat membagikan nomor antri.
Warga membanjiri Kantor BNI Cabang Siantar demi mendapatkan bantuan UMKM sebesar Rp 1,2 juta. Sebagian dari mereka, mengaku terpaksa mendatangi kantor cabang tersebut, karena ATM yang sebelumnya digunakan menerima bantuan UMKM, terblokir.
Ada juga warga yang mengaku datang atas petunjuk petugas perbankkan. “Saya datang ke sini bersama rombongan, karena ATM kami terblokir. Kami di suruh datang untuk perbaikan,” ujar Sihen, mengaku warga Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun.
Bahkan, ada warga yang sudah datang sejak dini hari, demi mendapatkan bantuan. “Dari jam dua pagi di sini, tapi tidak dapat nomor antrian. Terus kami disuruh ke luar. Terus katanya trip kedua ada jam sembilan, tapi dari jam sembilan hingga tengah sepuluh nggak dapat juga,” ujar seorang ibu yang mengeluh dengan sistem yang diberlakukan pemerintah maupun BNI.
Kepala BNI Cabang Siantar, Guntur Pangaribuan, tidak berkenan memberikan tanggapan, saat dijegat sejumlah jurnalis selepas dirinya menghadiri panggilan Satgas Covid-19 Kota Siantar di Ruang Data Pemko Siantar.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Siantar, Daniel Siregar mengatakan, pihaknya langsung terjun ke lokasi kerumunan, setelah menerima laporan masyarakat dan informasi Group WA Mitra Kerja Pemko Siantar. “Turun kesana, Satgas beserta polisi dan Satpol PP untuk memecah kerumunan,” ucapnya.
Katanya, ada sekira 14 ribu warga Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun yang akan menerima bantuan UMKM sebesar Rp 1,2 juta. Dari 14 ribu warga itu, 3 ribu jiwa diantaranya merupakan warga Siantar, sisanya warga Simalungun.
“Pengumunan ini tidak seperti kemarin. Langsung lewat media massa. Bantuan untuk 14 ribu. Siantar 3 ribu. 11 ribu Simalungun. Jadi numplak disini semua,” ucap Daniel Siregar.
Katanya, hari ini merupakan hari ketiga BNI melakukan verifikasi terhadap penerima bantuan UMKM. Untuk verifikasi, membutuhkan waktu satu menit per satu orang. Dengan demikian, BNI Cabang Siantar hanya mampu menangani 400 orang per hari. Sedangkan masa penyaluran, tuturnya, hingga Juni 2021 mendatang.
“Verifikasi per hari 400 orang. Ambil nomor antri yang mrmbludak. Himbau masyarakat, agar datang sebisa mungkin satu orang tanpa membawa orang lain, apalagi balita dan orang tua yang rentan Covid-19. Agar tidak ada klaster baru. Untuk itu, bila sudah ambil nomot antri dan verifikasi, agar langsung pulang,” ucap Daniel Siregar.
Disinggung terkait massa PPKM, Daniel Siregar mengatakan, Kepala BNI Cabang Siantar, Guntur Pangaribuan tidak menyadari kalau saat ini sedang diterapkan PPKM di Kota Siantar. “Pihak BNI tidak menyadari Siantar dalam kondisi PPKM,” tandas Daniel Siregar. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post