SBNpro – Surabaya
Kondisi fisik anggota polisi ini sangat menyedihkan. Namanya, Bripka Rendra, dia mencoba menghadang dua motor teroris yang membawa bom di pintu masuk Polrestabes Surabaya.
Namun, tadi malam Rendra telah menjalani tindakan operasi dan berhasil melewati masa kritisnya.
“Alhamdulillah masa kritis sudah lewat dan sudah berangsur pulih. Memang kondisinya yang paling berat, karena anggota itu yang menahan dua motor,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat konferensi pers di Gedung Tribrata Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (15/05/2018).
Saat ini, tambah Barung, Bripka Rendra telah dipindahkan ke ruang perawatan di RS Bhayangkara. “Sekarang sudah dipindah di ruang perawatan,” kata Barung.
Sementara itu untuk korban luka lainnya, Barung mengatakan kondisinya beragam. Dalam bahasa kepolisian, Barung mengatakan ada yang terluka sedang, ada yang terluka ringan, hingga terluka berat.
“Tapi yang berat ya Rendra itu karena dia yang menghadang dua motor untuk masuk,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, akibat bom di Mapolrestabes Surabaya mengakibatkan empat polisi dan enam warga mengalami luka-luka. Pelaku berjumlah lima orang yang terdiri atas ayah yakni Tri Murtiono (50), ibu Tri Ernawati (43) dan ketiga anak mereka. Dari KK yang ditemukan polisi, pelaku tertulis beralamatkan di Ngagel Rejo, Surabaya.
Keempat pelaku yakni ayah, ibu dan dua orang anak laki-laki meninggal di lokasi saat bom bunuh diri meledak di Polrestabes Surabaya. Sementara anak bungsu mereka, Ais diketahui tubuhnya sempat terpental namun tidak sampai meninggal dunia.(*)
Sumber : Detikcom
Discussion about this post