SBNpro – Siantar
Malam ini, Rabu (19/10/2022), puluhan masyarakat Kelurahan Gurilla dan Kelurahan Bah Sorma, keduanya di Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar, Sumatera Utara, akan tidur di Kantor Walikota atau di Jalan Merdeka, Kota Siantar.
Persisnya, masyarakat tersebut merupakan komunitas penggarap lahan yang bergabung di Forum Tani Sejahtera Indonesia (Futasi). Mereka menggarap lahan yang ada di Bah Sorma dan Gurilla.
Sekira jam 19.20 WIB, massa Futasi tiba di depan Kantor Walikota Siantar, dengan membawa tikar dan selimut. Sejumlah anak, bahkan bayi, juga ikut dibawa orang tuanya.
Saat tiba, gerbang masuk Kantor Walikota Siantar telah ditutup. Massa pun protes, dan meminta gerbang dibuka. Namun gerbang tak juga dibuka.
Dampaknya, massa menggelar tikar di depan gerbang dan di sebagian badan Jalan Merdeka. Massa meminta perhatian Walikota Siantar, dr Susanti Dewayani SpA.
Orasi dan teriakan dilontarkan. Gerbang tak kunjung dibuka, lalu massa malah meneriakkan yel yel, agar Susanti Dewayani diturunkan (dicopot) dari jabatan Walikota Siantar.
Tak lama kemudian, tikar yang dibentang di depan gerbang, dipindah ke tengah badan jalan. Lalu massa pun mendudukinya.
Aksi itu dilakukan massa terkait kebijakan PTPN III menduduki (mengokupasi) lahan HGU Nomor 1 Siantar yang telah lama dikuasai masyarakat penggarap.
Sejak kemarin, PTPN III melakukan okupasi, dengan menggunakan alat berat untuk membabat tanaman penggarap dan merubuhkan rumah kosong (rumah tidak berpenghuni) di lahan HGU Nomor 1 Siantar. Okupasi melibatkan pengamanan dari unsur Polri, TNI, Sat Pol PP dan Satpam PTPN III.
Dampak aksi dari masyarakat penggarap ini, menyebabkan Jalan Merdeka, depan Kantor Walikota Siantar, macet. Apalagi massa semakin mengauasai badan jalan. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post