SBNpro – Siantar
Aksi solidaritas untuk mengenang, serta untuk mewujudkan rasa aman dan kedamaian, ratusan mahasiswa Ikatan Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dari jurusan etnomusikologi, gelar aksi tabur bunga, doa bersama dan penyalaan lilin, Selasa (10/05/2022).
Tabur bunga, doa bersama dan penyalaan lilin digelar mahasiswa ISI Yogyakarta di tempat kejadian perkara (TKP) penikaman terhadap rekan mereka David Sialagan (DS) dan Tegar Imam Prakarsa (TIP). Tepatnya di Selokan Mataram, Jalan Raya Seturan, Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Mahasiswa ISI Yogyakarta, Andreas Saragih mengatakan, doa bersama, tabur bunga dan penyalaan lilin dilakukan untuk mengenang dua korban penikaman yang dikenal baik dan memiliki banyak pergaulan, terutama dikalangan mahasiswa di Yogyakarta.
“Acara yang kita gelar itu doa bersama untuk saudara kita David dan Tegar. Sebelum kita, ada juga acara nyalakan lilin sebelum acara yang kami buat ini. Ada doa bersama dari pihak persatuan mahasiswa batak, itu mereka lakukan karena David ini pergaulannya banyak di Yogya. Main ke utara dan main juga ke selatan,” kata Andreas Saragih dihubungi, Rabu (11/05/22) siang.
“Doa bersama yang kami lakukan tadi malam untuk mendoakan David dan Tegar agar diterima disisi tuhan, dan ditempatkan ditempat yang baik. Acara doa bersama itu digelar kumpulan kami, Kumpulan Batak Seni Japaris (KSBJ),” ujarnya Andreas kembali.
Sebutnya, selain doa bersama, ada juga pembacaan puisi. “Terus, ada juga kawan bercerita, ada kawan-kawan yang jamming. Karena latar belakang David adalah seorang pemusik, kita nyanyi bareng. Karena David juga pemain jimbe, kita persembahkan jimbe pada malam itu juga,” ujar Andreas.
“Diacara itu juga, kami teman-teman David menegaskan mengiklaskan kepergian mereka berdua. Kita nyalakan lilin sambil tabur bunga di lokasi kejadian David dan tegar ditikam. Acara yang kami lakukan sekedar mengenang teman kami David dan Tegar,” ujarnya.
Andreas Saragih dan juga mahasiswa yang lainnya di Yogyakarta berharap kasus penikaman di Sentruran Yogyakarta agar segera diselesaikan oleh pihak Polda DIY dan pelaku dapat diamankan seluruhnya. Ia berharap, kasus tersebut tidak berlarut-larut penuntasannya.
Diinformasikan pula oleh mahasiswa ini, kalau kasus kriminal berupa pembunuhan, sedang menjadi pembahasan hangat di Yogyakarta. Karena bukan hanya DS dan TIP saja yang telah menjadi korban. Melainkan, ada korban lain pada kasus lainnya.
“Kenapa Yogyakarta itu menyeramkan, karena tidak hanya ini saja kasusnya. Ada kasus kelitih, ada premanisme. Jadi sebenarnya ini adalah puncak, menurut kami. Puncak dimana kita memuntut pihak berwenang lebih tegas lagi, itunya harapan kami mahasiswa di Yogyakarta ini,” tandasnya.
Penuntasan perkara, juga untuk menekan perpecahan. “Kasus ini selesai dan tidak ada perpecahan antar suku atau ras. Pokoknya gimana biar damai, kalau pelaku sudah dapat. Ya dihukumlah sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.
Editor: Purba
Discussion about this post