SBNpro – Siantar
Kampung yang satu ini, sebelumnya sangat sering jadi sorotan. Sorotan itu dikarenakan rawannya penyalahgunaan narkoba.
Tapi, amatan SBNpro, Minggu (06/05/18), di kampung berpenduduk sangat padat itu, kini sedang terjadi satu perubahan yang sangat membanggakan hati kita.
Entah karena sudah diniatkan atau karena terinspirasi akan sesuatu, warga di kampung itu sepertinya ‘kompak’ membuat perubahan. Rumah-rumah mereka berubah warna, diberi cat warna-warni.
Tak heran, kalau sekarang memasuki kampung itu, kita akan melihat serasa bagai disulap. Keadaannya tidak lagi seperti semula. Beberapa rumah sudah berubah dengan berbagai warna dan corak, nantinya setiap rumah secara bergantian, akan dirubah berwarna warni. Inspiratif dengan kreasi renovasinya, terlihat indah dan cerah.
“Sudah jadi kampung pelangi bang,” ujar seorang warga. Yah, kampung itu kini mereka namai ‘Kampung Pelangi’.
Kampung itu ada di Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar. Saat itu berada di Gang Langgar misalnya, jalannya bagai bergelombang, agak menanja kemudian menurun, warna-warni setiap bangunan rumah penduduk itu akan kelihatan.
Kebersamaan itu diperlihatkan dari cara kerja mengecat rumah dengan gotong-royong. Saat kunjungan SBNpro ke perkampungan itu, Minggu (06/05/18), terlihat beberapa kaum pria yang mayoritas sudah berkeluarga, bergotong-royong mencat beberapa dinding rumah warga dengan beraneka warna cat.
Bahkan ada pria yang sudah lanjut usia, begitu bersemangat, hingga nekad memanjat seng rumah untuk ikut melakukan pengecatan.
Andika, Ketua RT01/RW02, Gang Langgar, ketika ditemui disela-sela istirahatnya sembari menyantap hidangan siang yang sudah disediakan kaum ibu, mengatakan, bahw apa yang mereka lakukan adalah program untuk menjaga kebersihan kampung.
Kalau kampungnya indah, maka katanya warga akan malu kalau membuang sampah sembarangan.
Warga katanya sudah memulai menjalankan program itu sejak Kamis (03/05/18), hingga nantinya ratusan rumah warga tuntas mereka cat.
“Kampung pelangi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perkampungan yang ada di Kota Pematangsiantar,” ujar Andika.
Selain itu, lanjut Andika program ini merupakan hasil musyawarah seluruh masyarakat setempat. Bahkan, seluruh dana yang terkumpul juga dari sumbangan suka rela masyarakat.
“Kita tidak ada mematok dana, ya seikhlasnya saja. Ini sebagai upaya mengubah pola masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Jika sudah indah nantinya, saya yakin warga enggan buang sampah sembarangan,”ujar Andika saat ditemui.
Guna merampungkan kampung pelangi hingga tuntas, Andika tidak membebankan masyarakat dan tidak memaksa setiap warga harus ikut langsung mengerjakan. Ia selalu mengajak warga yang memiliki waktu luang.
“Selain warga, kita juga dibantu oleh adik-adik dari komunitas grafiti. Sudah ada dua gambar di dinding yang letaknya ada dibawah. Dengan adanya mereka, kita juga terbantu,” ujarnya.
Andika kata warga lainnya, sebenaranya sudah pindah dari Gang Langgar, tapi oleh warga tetap diminta agar tetap menjadi RT di tempat itu. Gagasan-gagasannya disukai warga.
Selain menjadikan kampung itu indah, warga juga berharap agar program aneka warna itu dapat mengubah stigma masyarakat luas terhadap kampung mereka yang ‘dijuluki ‘kampung narkoba’.
Apalagi, polisi beberapa hari yang lalu kembali menangkap seorang wanita pengguna narkoba di kampung tersebut.
“Salah satunya memang itu. Tapi, ini merupakan program seluruh masyarakat di sini. Bukan programnya pemerintah. Kalau program pemerintah, seharusnya dana dari pemerintah sudah turunlah, ini tidak ada,” kata Andika.
Dalam program ini, Andika berharap Pemerintah Kota Siantar dapat memberikan perhatiannya untuk melanjutkan program yang saat ini tengah berjalan di Kampung Banjar.
“Walaupun begitu kami juga akan undang Walikota untuk meresmikan kegiatan kami ini,” kata Andika menututp pembicaraan.(*)
Penulis : Hamzah
Editor : Herman Maris
Discussion about this post