SBNpro – Siantar
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Uli Kota Siantar, Zulkifli Lubis bongkar kebobrokan perusahaan yang dipimpinnya selama 10 tahun belakangan ini dihadapan Komisi II DPRD Kota Siantar, Kamis (27/09/2018).
Terutama, terkait alat ukur produksi air minum yang dihasilkan PDAM Tirta Uli. Bahkan, selama 10 tahun belakangan ini, informasi debit air yang disajikan PDAM, terkesan hoax.
Pasalnya, sudah sejak 10 tahun lebih, alat ukur produksi air yang dimiliki PDAM Tirta Uli telah rusak. Sehingga tidak bisa difungsikan lagi. Alat ukur yang rusak itu buatan tahun 1974.
Disampaikan Zulkifli Lubis pada rapat kerja dengan Komisi II DPRD Kota Siantar tentang keheranan dirinya terhadap penetapan angka debit air yang dihasilkan PDAM Tirta Uli sebesar 1030 liter/detik, sementara alat ukur untuk itu tidak berfungsi.
Dengan rasa herannya, ia menilai selama ini PDAM Tirta Uli mengukur hasil produksi airnya dengan alat ukur “perasaan”. “Ternyata tak satupun punya meter produksi. Jadi, angka 1.030 (liter/detik) itu hanya menggunakan perasaan,” ucap Zulkifli.
Pada kesempatan itu, Zulkifli juga meragukan PDAM memiliki debit air sebanyak 1030 liter/detik. Sebab, kebutuhan air untuk kota ini hanyalah 600-an liter per detik. Namun, masih juga ditemukan kekurangan penyaluran air disejumlah titik tertentu pada masa tertentu.
Ia akui, ditemukannya sejumlah air yang belum tersalur, masalahnya bukan sebatas jumlah debit air. Namun, sistem penyekatan katup penyaluran, juga belum maksimal. Serta, masih minimnya reserpoar (bak penampungan), untuk menampung air pada jam sepi pemakaian dan disalurkan pada jam sibuk.
Sementara, dampak dari berlebihnya jumlah debit air yang disajikan, PDAM saat ini kesulitan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, dalam hal penambahan debit air. Karena debit air PDAM dianggap sudah surplus, sehingga tidak butuh penambahan.
Sehingga dengan demikian, dalam waktu dekat ini, diperkirakan dalam satu bulan ini, alat ukur produksi air yang baru, sudah akan ada dimiliki oleh PDAM Tirta Uli.
Dirapat kerja tadi, persoalan pipa distribusi, yang tergolong kecil, juga menjadi bahagian perbaikan yang akan dilakukan Dirut PDAM Tirta Uli, yang baru beberapa bulan dilantik tersebut.
Editor : Purba
Discussion about this post