SBNpro – Siantar
Patappei Sihilap (Pelantikan) Dewan Pengurus Cabang Harungguan Bolon Sinaga Boru Panogolan (DPC HSBP) Siantar dan Simalungun berlangsung meriah. Acara digelar di Auditorium Radjamin Purba Universitas Simalungun (USI), Senin (16/05/2022).
Sebelum pelantikan, konvoi dilakukan pengurus DPP, Penasehat, Paratas serta pengurus DPC. Konvoi dimulai dari Gedung Nasional di Jalan Merdeka, lalu mengitari pusat Kota Siantar.
Tiba di halaman Auditorium Radjamin Purba, rombongan disambut dengan dihar. Lalu rombongan memasuki gedung auditorium. Didalam gedung, rombongan disambut dengan tor-tor sombah.
Penasehat HSBP Drs C Karmidin Sinaga sebagai pemandu acara Patappei Sihilap, mempersilahkan seluruh pengurus yang akan dilantik untuk lebih dahulu maranggir sesuai tradisi Simalungun. Kemudian, satu persatu dipanggil untuk naik ke atas panggung.
Ketua Umum HSBP Dr Poltak Sinaga memimpin pelantikan, lebih dulu melantik DPC HSBP Siantar. Diikuti DPC HSBP Simalungun. Sedangkan pelantikan diawali dengan menanyakan kesiapan pengurus HSBP untuk dilantik.
Kemudian penandatanganan naskah pelantikan diikuti dengan penyematan pakaian adat Simalungun lengkap kepada Ketua terpilih dan Istri. Selanjutnya Dr Poltak Sinaga menyerahkan pataka kepada ketua dengan harapan untuk dikibarkan di Siantar Simalungun.
Ketua DPP HSBP Dr Poltak Sinaga mengatakan, dengan dilantiknya DPC HSBP Siantar – Simalungun dirinya merasa sudah mengerjakan 90 persen amanah dari Ketua DPP HSBP pertama (alm) dr Usul Sinaga SPBD guru besar FK-USU Medan yang mengamanahkan pembentukan HSBP.
“Kita memiliki dua kerajaan besar yaitu Batangio dan Tanah Jawa. Kerajaan Batangio terdiri dari 52 Dinasti dan pada Dinasti ke 35 berubah nama menjadi Kerajaan Tanah Jawa yang terdiri 11 Dinasti dan Raja yang terakhir adalah Tuan Kaliamsah Sinaga Wakil Presiden Sumatera Timur pada masanya,” ujar Dr Poltak Sinaga.
Dijelaskan, Kerajaan Batangio memiliki situs-situs yang perlu dijaga kelestariannya dan untuk melestarikan situs-situs Kerajaan Batangio diperlukan pembentukan HSBP. Untuk itu, HSBP diharapkan menjadi pondasi kuat melestarikan situs-situs dan adat budaya Simalungun. “Kita yakin Hasusuran Sinaga Simalungun akan kembali berkibar dan jaya kembali,” imbuhnya.
Sementara, Ketua HSBP Siantar St Sariaman Sinaga dan Ketua HSBP Simalungun Jhohni Arwin Sinaga mengatakan HSBP adalah wadah mempersatukan Sinaga, Boru Pakon Panogolan. Selanjutnya HSBP akan menjadi media melestarikan adat dan budaya Simalungun.
Adapun susunan pengurus HSBP Siantar, Ketua St Sariaman Sinaga, Sekretaris Rinto Sinaga Bendahara St Paulus Medison Purba kepengurusan ini dilengkapi dengan Wakil Ketua,Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara dan Bidang-bidang.
Susunan Pengurus HSBP Simalungun Ketua Jhohni Armen Sinaga, Sekretaris Jan Pieter Sinaga, Bendahara Jhon Frengki Sinaga. Kepengurusan ini dilengkapi dengan Wakil Ketua,Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara dan Bidang-bidang.
Seperti diketahui, sehari sebelumnya, DPP-HSBP menggelar seminar nasional “Asal-usul Morga Sinaga Hasusuran Simalungun”. Hasilnya, Kerajaan Batangio benar ada dan morga (marga) Sinaga berasal dari Simalungun.
Seminar berlangsung di auditorium Rajamin Purba, Universitas Simalungun (USI) Kota Siantar. Para panelis seminar, Pdt Juandaha Purba Dasuha M Th, Dr Pandapotan Damanik SH MH, Dr Rosmaida Sinaga dan Dr Supayitno FIB WA, Minggu (15/05/2022).
Sebelumnya, para panelis menyampaikan kajian secara ilimiah, nara sumber lebih dulu memaparkan keberadaan Kerajaan Batangio. Masing-masing, Pdt Poltak Sinaga MSi sebagai Ketua DPP-SSBP. Sarolim Sinaga, Pdt Juandaha Purba Dasuha M Th, Dr Denny Sinaga dan Tn Gindo Sinaga. Moderator, Ir Rijen Lamri Sinaga.
Para nara sumber melalui pemaparan masing-masing sepakat mengatakan bahwa Kerajaan Batangio ada pada abad ke 8. Tidak lepas dari Kerajaan Nagur yang didirikan Nagur berasal dari China pada abad ke 6.
Hasil dari seminar tersebut, menurut para panelis harus ditindaklanjuti melalui penelitian ilimiah. Dengan melibatkan antropolog, sejarawan dan budayawan.
Sehingga dapat menjadi situs sejarah dan sebagai kekayaan kearifan lokal. Apalagi hasil penelusuran tim tentang Kerajaan Batangio tanggal 4 Mei 2022, ditemukan prasasti Hulubalang yang diperkirakan berusia 1600 tahun di Somba Huta, Nagori Nagojor, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post