SBNpro – Siantar
Pencurian meteran air dari rumah warga (pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum/Perumda Tirta Uli) marak terjadi di Kota Siantar. Pelaku pencurian tergolong nekat. Meteran air yang ada di rumah oknum polisi di Simpang Dua pun, juga disikat.
Aksi pencurian meteran sudah cukup meresahkan pelanggan (warga). Laporan kehilangan meteran air, telah disampaikan ke Perumda Tirta Uli. Hanya saja, hingga saat ini belum ada pelaku yang berhasil tertangkap.
Keluhan warga akan pencurian meteran air tersebut, sempat diunggah sejumlah warga di media sosial Facebook (FB). Salah satunya L Simangunsong yang merasa sangat kesal.
“Aneh sekali. Bisa-bisanya meteran air hilang dicuri,” ujar L Simangunsong, Minggu (18/07/2021), kepada jurnalis.
Katanya, pihak Perumda Tirta Uli telah mengganti (memasang) meteran air yang hilang. “Sudah. Sudah dipasang,” katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Konsumen dan Lingkungan Hidup (Lemsulihi) Rocky Marbun mengatakan, ia telah menerima laporan kehilangan meteran air dari sejumlah masyarakat.
Untuk itu, Rocky meminta warga untuk waspada. “Kalau boleh masyarakat tetap waspada. Bahkan kalau boleh, meteran air ditutup agar tidak terlalu mencolok,” harap Rocky Marbun.
Kewaspadaan itu harus dilakukan warga. Sebab saat ini ekonomi masyarakat sedang sulit akibat pandemi Covid-19. “Waspadalah. Agar tidak alami banyak kerugian. Karena untuk memasang meteran, biasanya harus bayar lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Kabag Humas Perumda Tirtauli, Jimmi Simatupang mengakui, kalau pihaknya sudah menerima laporan dari banyak pelanggan terkait kehilangan meteran air.
“Iya, laporannya juga sudah kita terima. Bahkan ada juga meteran milik petugas kepolisian yang diambil, di Simpang Dua,” sebut Jimmi Simatupang.
Sebagai langkah antisipasi, tutur Jimmi, Perumda Tirta Uli akan menyurati unit usaha pengepul barang bekas. “Rencananya kita akan menyurati parbotot (pengepul barang bekas). Jadi kalau ada oknum yang menjual meteran air, supaya melapor ke kita,” tukasnya.
Disinggung kemungkinan orang dalam Perumda Tirta Uli terlibat, Jimmi menduga karyawan Perumda tidak terlibat. Sebab, bila karyawan Perumda sebagai pelaku, maka cara kerjanya akan rapi. Karena karyawan mengetahui cara membuka meteran dengan baik dan rapi.
Sedangkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Perumda Tirta Uli ke rumah pelanggan yang kehilangan, ungkao Jimmi, cara kerja pelaku sangat kasar. Dimana pipa langsung dipatahkan (dipotong). “Kalau karyawan, pasti pakai kunci,” ucapnya
Disinggung tentang motif pencurian, Jimmi Simatupang mengaku tidak tahu. Hanya saja, ia duga pencuri hendak mengambil kuningan yang ada didalam meteran untuk dijual ke pengepul barang bekas.
“Secara pasti kita tidak tahu. Tetapi memang didalamnya (meteran air) ada kuningannya,” katanya, sembari menambahkan, target pelaku pencurian adalah rumah kosong, atau rumah yang ditinggal penghuninya bekerja.
Sementara, terkait meteran yang hilang, Jimmi mengatakan, meteran air merupakan tanggungjawab dari pelanggan. Untuk itu, ia meminta pelanggan untuk waspada. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post