SBNpro – Medan
Harapan para pendukung JR Saragih-Ance Selian untuk melihat dan mendukung jagoannya itu ikut bertarung di Pilgub Sumut 2018 hampir sirna. Sebab, meski gugatan JR Saragih di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) belum usai, pihak JR maupun Partai Demokrat telah mengeluarkan sinyal kuat untuk mundur dari kontestasi Pilgub Sumut 2018.
Dengan kondisi tersebut, dukungan para pendukung JR Saragih dan posisi Partai Demokrat dalam ajang demokrasi 5 tahunan di Sumut itu pun ikut dipertanyakan ke publik. Apakah alan beralih ke Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) atau Djarot Saiful-Sihar Sitorus (Djoss)?
Menurut pengamat politik yang juga merupakan akademisi UIN SU Faisal Riza menilai bahwa para pendukung JR Saragih yang memiliki hak suara di Pilgub Sumut, akan terbelah dua.
“Namun, saya melihat kecenderungan besarannya akan ke Djoss. Keadaan ini didukung oleh beberapa indikator seperti jaringan kultural dan geografis,” katanya saat diwawancarai RMOLSumut.com, Senin (26/03/18).
Sementara soal sikap atau dukungan Partai Demokrat, jelas Faisal Riza, lebih berpeluang beralih ke DJOSS karena dipengaruhi oleh komunikasi elit yang terjalin di Jakarta (pusat/nasional).
“Sikap Demokrat tidak akan jauh berbeda jika merujuk pada komunikasi elit di Jakarta. Sekarang ini, Demokrat tengah membangun kemesraan dengan pemerintah, ini dapat dilihat dalam kedatangan Jokowi di acara konsolidasi Demokrat beberapa waktu lalu. Selain itu, beberapa statemen SBY mengisyaratkan pembelaannya kepada pemerintah,” tandasnya.
Sumber :RMOLsumut
Discussion about this post