SBNpro – Siantar
Ditahun 1990-an kebawa, kawasan Parluasan di Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, Sumut, dikenal rawan. Rawan akan aksi premanisme dari kelompok preman “jalanan”. Cukup sering dimasa itu terjadi aksi pengompasan terhadap warga.
Terutama, aksi premanisme berupa pemerasan, perampasan dan lainnya, dimasa itu sering terjadi diseputaran Terminal Suka Dame (saat ini tidak lagi sebagai terminal) terhadap calon penumpang, atau terhadap penumpang yang baru turun dari bus.
Namun kemarin, Selasa (05/02/2019), aksi premanisme di kawasan Parluasan terjadi. Berupa pengompasan terhadap calon penumpang bus yang hendak menuju Simpang Kawat, Kabupaten Asahan, Sumut.
Aksi pengompasan dua oknum di seputar eks terminal Suka Dame itupun viral di media sosial (medsos) facebook, karena ada yang melakukan siaran langsung, ketika aksi premanisme itu terjadi.
Melalui video yang diup-load ulang oleh akun facebook Darwis Damanik, tampak dua oknum memaksa calon penumpang untuk memberikan uang. Malah tampak, salah satu dari oknum itu merampas uang dan dompet korban. Namun belakangan disebut, ponsel korban juga diambil para preman tersebut.
Informasi lebih lanjut yang diterima SBNpro.com menyebutkan, kedua oknum yang melakukan pengompasan terhadap calon penumpang tersebut adalah, HS (23) warga Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut dan ISS (29), warga Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar. Kedua oknum itu telah diamankan personil Polsek Siantar Utara hari ini, Rabu (06/02/2019).
Disebut, kepada aparat Polsek Siantar Utara, kedua oknum itu mengaku tidak ada mengambil barang-barang korban. Karena barang-barang korban sudah dikembalikan.
Kedua oknum itu mengatakan, hanya meminta ongkos bus sebesar Rp 35 ribu, dengan tujuan Simpang Kawat, Kabupaten Asahan. Namun, disampaikan, calon penumpang itu telah berangkat menggunakan bus STT (Sumatera Trans Tapanuli).
Editor: Purba
Discussion about this post