SBNpro – Batubara
Banyaknya laporan masyarakat soal lemahnya pelayanan kesehatan dan minimnya obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batubara ternyata bukan isapan jempol. Hal itu diakui Plt Bupati Batubara, RM Harry Nugroho.
“Sekarang saya baru tahu dan sudah mendengar langsung. Ini tidak bisa dibiarkan karena RS adalah sarana pelayanan langsung kepada masyarakat,” katanya saat insepeksi mendadak (sidak) ke RSUD itu, Kamis (04/01/18).
Dalam sidak itu, Plt Bupati menyinggun minimnya kehadiran pegawai di sana.
“Saya saja jam 08.00 WIB sudah masuk kantor. Ini sudah hampir pukul 10.30 WIB kok belum masuk,” ujarnya setelah membaca daftar hadir pegawai.
Usai memasuki sejumlah ruangan, Harry mengatakan RSUD Batubara seperti kandang kambing. Ruang inap jorok dan banyak kucing menggaruk sisa makanan. Ruangan yang sempit di lingkungan bersemak dan banyaka nyamuk serta banyaknya sarang laba-laba tidak luput dari perhatiannya.
“Lebih banyak lagi kucing daripada pasien. Dokter pun datang suka-suka hati, obat tak beres, pasien BPJS disuruh beli obat di luar. Ketika ditanya macam-macam alasan,” kata Harry.
Seorang pasien di ruang medik, Boiman (43), warga Desa Sumber Rejo, Kecamatan Lima Puluh, kepada Plt Bupati mengaku kecewa karena klaim BPJS-nya tidak dibayar.
“Saya disuruh beli obat di luar dengan janji akan diganti. Tapi giliran diminta, pihak RSUD berdalih dengan bermacam alasan. Nilainya memang cuma Rp 140 ribu, tapi bagi saya sangat berarti, bisa untuk beli beras. Tolonglah pak, susah kali berobat disini,”keluh Boiman.
Kadis Kesehatan melalui sekretaris dr Deni Syahputra, kepada Wartawan membenarkan sejumlah ruangan RSUD butuh perbaikan termasuk keberadaan Mushollah. Terkait minimnya kehadiran pegawai dan TKS, Deni mengaku akan memberikan tindakan tegas.
“Demi tegaknya disiplin PNS dan TKS yang tidak hadir harus dikenakan sanksi,” ujarnya.
Penulis : Iwan
Editor : Sitanggang
Discussion about this post