SBNpro – Siantar
Berbagai cara dilakukan Polres Kota Siantar guna mengkampanyekan keselamatan berlalulintas bagi kaum milenial di Kota Siantar, dalam tajuk nasional milenial road safety festival.
Kali ini, Polres Siantar bekerjasama dengan lembaga promosi 7 kerajaan di Simalungun (Raja Marpitu), untuk mewujudkan generasi milenial cinta lalulintas melalui pendekatan budaya, yakni budaya Simalungun.
Sore tadi, personil Satuan Lalulintas Polres Siantar bersama Ketua Cabang Bhayangkari Kota Siantar dan Ketua Promosi 7 Kerajaan Simalungun, Jordiman Purba membagikan bunga kepada pengendara, Kamis (28/02/2019).
“Kegiatan ini (bagi-bagi bunga) turut menghadirkan dari (lembaga) promosi budaya 7 Kerajaan Simalungun dan grup tarian seni budaya dari Sihoda,” ucap Kasat Lantas Polres Siantar, AKP Septian Dwi Rianto.
Katanya, dalam rangkaian Milenial Road Safety Feestival, pihaknya juga akan menampilkan sejumlah tarian daro etnis Simalungun, sebagai wujud pelestarian budaya lokal.
Pembagian bunga dilakukan, sebut AKP Septian Dwi Rianto, merupakan bentuk apresiasi Polres Siantar terhadap pengendara yang taat berlalulintas. Terutama pengendara yang mengenakan helm dan fasiltas keselamatan lainnya. “Harapan besar kami, Siantar tertib dalam berlalu lintas,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Jordiman Purba turut mengajak masyarakat, khususnya anak muda untuk tertib berlalulintas dan cinta budaya, agar bangsa tetap kuat dan bermartabat.
“Jadi kalau ada ungkapan, jika ingin menghancurkan suatu bangsa, maka hancurkan budayanya. Sebaliknya jika ingin membangun bangsa, bangunlah budayanya,” ujarnya.
Katanya, lembaga yang ia pimpin dilibatkan dalam kampanye keselamatan berlalulintas, karena ingin menunjukkan kepada publik di Kota Siantar, bahwa budaya Simalungun adalah budaya kerajaan.
Sedangkan Cathy Heri Ompusunggu mengatakan, ia bersama pengurus Bhayangkhari menyempatkan dikegiatan sore tadi, karena prihatin dengan banyaknya kecelakaan lalulintas yang melibatkan kaum milenial.
“Kalau kita lihat dari usia, tingkat kecelakaan itu paling tinggi adalah anak muda. Karena jiwa anak muda atau psikologi mereka masih labil. Dan kalau dibilang masih kekini-kinian. Tolong kepada anak muda untuk berhati-hati ketika berkendara,” pintanya.
Editor : Purba
Discussion about this post