SBNpro – Simalungun
Dampak isu begu ganjang membuat sejumlah warga di Dusun Siatasan, Nagori (Desa) Siatasan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumut, bertindak anarkis, Rabu (11/07/2018) sekira jam 03.00 WIB.
Pada dini hari itu, dua unit rumah dirusak, satu unit sepeda motor dibakar, dan seorang warga asal Jakarta yang sedang bertamu disana, dianiya hingga babak belur.
Beranjak dari peristiwa tragis tersebut, personil Polres Simalungun bertindak cepat mengamankan situasi, dan melakukan langkah-langkah hukum.
Informasi yang diterima SBNpro.com, Sabtu (14/07/2018), dari proses hukum yang dilakukan, penyidik Polres Simalungun telah menetapkan 8 tersangka pada perkara itu.
Seluruh tersangka, saat ini ditahan di Rumah Tahanan (Tutan) Polres Simalungun. Ke delapan tersangka yang ditahan itu adalah, Manimbul Sidabutar, Agusta Sitio dan Albert Afrianto Mangatas Manik.
Kemudian tersangka lainnya yang juga ditahan, diantaranya, Christian Hadinata Simarmata, Rolas Arianto Silalahi, Riduanto Silalahi, Lamhot Franskasius Manik dan Rikardo Sidabutar.
Para tersangka dijerat melanggar pasal 170 KUHP. Karena diduga secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang, di halaman dan rumah Mak Mery Nainggolan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Rabu (11/07/2018), sekitar jam 03.00 WIB, dua unit rumah dan sepedamotor dirusak massa. Itu dilakukan, diduga massa tersulut isu begu ganjang.
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, kejadian bermula dari tuduhan sekelompok warga terhadap Mak Mery Nainggolan, yang dituding memelihara begu ganjang.
Ceritanya, Selasa (10/07/2018) sekirtar jam 23.30 WIB, Jimmi Sirait yang merupakan Gamot (Kepala Dusun) Siatasan mendatangi rumah Mama Mery boru Nainggolan.
Di sana Gamot itu menemui Wasda Nainggolan (27), warga Jalan Sungai Tiram, Kelurahan Papanggo Kecamatan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, yang kebetulan berada di sana.
Kepada Wasda, Gamot itu sempat mempertanyakan hubungan Wasda dengan pemilik rumah. Saat itu Wasda menjelaskan kalau pemilik rumah adalah namboru-nya (bibi-nya).
Selanjutnya Jimmi menyampaikan imformasi yang ia peroleh, tentang warga yang mengira pemilik rumah memelihara begu ganjang.
Setelah Jimmi pergi, sejumlah warga datang beramai-ramai ke rumah tersebut, tepatnya Rabu (11/7) sekitar pukul 03.00 WIB.
Mereka membawa Wasda dan Mak Mery Nainggolan ke warung milik warga bermarga Sitio. Dengan alasan, ingin membicarakan keresahan warga yang menduga boru Nainggolan tersebut memelihara begu ganjang.
Di warung itu, warga menginterogasi Mak Mery Nainggolan dan Wasda Nainggolan. Beberapa saat kemudian, Wasda dan Mak Mery kembali kerumah.
Namun warga kembali mendatangi rumah itu, lalu membawa Wasda dari dalam rumah, kemudian dianiaya. Tak hanya itu, Wasda juga diikat diluar rumah.
Tak beberapa lama aparat kepolisian tiba dilokasi. Wasda-pun terselamatkan, selanjutnya dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan.
Tak hanya penganiayaan, sejumlah warga juga melakukan pengrusakan terhadap rumah dan sepedamotor dibakar.
Editor : Purba
Discussion about this post