SBNpro – Siantar
Dari sisi dampak, puting beliung yang terjadi Sabtu (06/08/2022) sekira pukul 15.08 WIB, merupakan peristiwa puting beliung terbesar yang pernah terjadi di sepanjang sejarah Kota Siantar.
Sehingga kedepan, memperhatikan dampak bencana puting beliung yang terjadi tersebut, dalam hal penanggulangan bencana, BPBD Kota Siantar membutuhkan jumlah personil yang lebih banyak.
“Untuk bencana kali ini, ini lebih besar dari tahun-tahub sebelumnya. Dan ini terbesar di Siantar. Jadi perlu penambahan personil untuk kedepannya,” ucap Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Siantar, Robert Samosir di kantornya, Selasa (09/08/2022).
Dijelaskan Robert, untuk data sementara, ada 471 bangunan gedung dan pemukiman (rumah) warga yang alami kerusakan dengan kategori berat, sedang dan ringan, akibat “hantaman” puting beliung.
Kerusakan bangunan dan rumah terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Siantar Barat, yakni 409 bangunan dan pemukiman warga yang alami kerusakan.
Data lainnya, 36 rumah warga rusak di Kelurahan Martoba, 12 rumah di Kelurahan Bane, dan 13 rumah di Kelurahan Suka Dame. Ketiga kelurahan itu ada di Kecamatan Siantar Utara.
Di Kecamatan Siantar Sitalasari, persisnya di Kelurahan Bukit Sofa, terdapat satu pemukiman warga dan 2 bagunan sekolah swasta yang rusak. Serta 1 rumah di Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur.
Sementara, pohon tumbang akibat puting beliung, jumlahnya diatas 50 pohon. “Itu masih data sementara. Pendataan masih terus berlanjut,” ucap Robert Samosir.
Katanya, dalam langkah tanggap bencana, personil BPBD dibantu Sat Pol PP, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan perangkat kecamatan, telah memotong dan membersihkan pohon yang tumbang. “Terutama yang menghalangi jalan,” sebutnya.
Sedangkan untuk bantuan kepada korban, sebut Robert, saat ini BPBD sedang memproses pengajuan pencairan anggaran bantuan dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Siantar. Anggaran berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) pada APBD Tahun 2022.
“Lagi proses pengajuan anggaran.
Sudah ajukan SK status bencana,” katanya.
Bantuan yang akan diberikan Pemko Siantar nantinya, tutur Robert, berupa bahan material bangunan. Seperti, semen, atap, broti dan lainnya.
Khusus untuk bantuan semen, peruntukannya akan diberikan kepada korban yang bangunan atau rumahnya alami kerusakan berat.
Begitu juga dengan korban luka serius yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Tiara, akan dikoordinasikan BPBD dengan Dinas Kesehatan. “Dan hari ini anggota akan berkunjung ke RS Tiara,” ungkapnya.
Sedangkan terkait permintaan lain dari warga, saat ini, katanya, permintaan agar Pemko Siantar menebang pohon yang berukuran besar dan tinggi, cukup banyak. “Permintaan seperti itu semakin banyak,” tandasnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post