SBNpro – Siantar
Kota Siantar terkesan kumuh, seiring dengan mempertahankan papan reklame (baliho) yang sudah usang. Bahkan sudah koyak. Keindahan kota-pun menjadi taruhan.
Setidaknya, dari pantauan SBNpro.com, Minggu (04/03/18), baliho usang dan koyak itu, dapat dilihat di Jalan Sutomo. Persisnya, tak begitu jauh dari gedung RSU Dr Djasamen Saragih.
Baliho berukuran besar itu, tak lagi memiliki fungsi promosi. Malah berubah “fungsi”, sebagai sarana perusak keindahan kota. Sebab, pesan promosi di baliho itu, tak lagi bisa terlihat jelas. Anehnya, masih saja dibiarkan keberadaannya.
Kondisi baliho usang dan koyak itu sangat disesalkan warga yang sedang berada dikawasan itu. Seperti yang disampaikan seorang warga yang mengaku bermarga Simarmata.
Warga ini meminta perhatian pengelola iklan (papan reklame/baliho). Agar tidak membiarkan balihonya, merusak keindahan Kota Siantar. Karena menurutnya, baliho itu seperti sampah yang dibiarkan menggantung di inti kota.
“Seharusnya ada perhatian dari pihak pengelola iklan, melihat kondisinya seperti ini. Abang lihat saja sendiri, kayak sudah seperti sampah yang menggantung. Aturannya dinas terkait yang mengurus peduli lah,” ujar warga itu.
Katanya, baliho usang dan rusak, tidak hanya di Jalan Sutomo, dekat RSU Dr Djasamen Saragih, saja. Melainkan, juga ada di temukan di pinggir – pinggir jalan protokol yang ada di Kota Siantar.
“Saya dan warga lain Kota Siantar meminta agar dinas terkait segera menangani hal ini, jika ijin iklan nya sudah habis, ya seharusnya dibersihkan atau dilepas iklannya,” pintanya.
Penulis : Hamzah
Editor : Purba
Discussion about this post