SBNpro – Siantar
Tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, saat melintas dari pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (18/06/18), membuat Kota Siantar berduka.
Siantar berduka, seiring dengan diperolehnya informasi tentang sejumlah warga Kota Siantar, turut berada di kapal yang tenggelam tersebut.
Untuk membantu evakuasi korban, Pemko Siantar, menurut Sekda Kota Siantar, Budi Utari, Selasa (190/06/18), mengatakan, pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar, mengirim personil yang bergabung di Tim Reaksi Cepat (TRC).
Selain mengirim personil TRC, Pemko Siantar juga menyiapkan dua unit mobil ambulance di Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. Kemudian, Forensik RSU Dr Djasamen Saragih Kota Siantar, juga diminta siaga.
“Tadi malam sudah saya minta agar BPBD menurunkan timnya. Sudah berangkat tadi malam 6 orang ke lokasi,” ujar Budi Utari.
“Jika ada warga kita, bisa langsung dibawa ke rumah sakit. Selain 2 di sana, kita juga siapkan 2 ambulance disini (kantor Walikota) untuk stand by. Jadi kalau turun dari sana 2, yang 2 lagi disini langsung berangkat,” sambung Budi Utari.
Dikatakan, Pemko Siantar bukan tidak berempati dengan daerah lain, namun pihaknya lebih memprioritaskan bagi warga Siantar yang menjadi korban.
“Memang sebenarnya dari Provinsi belum meminta kita untuk menyiapkan ambulance. Namun enggak mungkin tidak turunkan ambulance untuk membantu warga kita,” sebutnya.
Budi mengatakan, kalau RSUD Djasamen Saragih juga sudah disiapkan untuk penanganan korban, baik korban yang mengalami luka-luka atau sudah meninggal.
“Forensik juga sudah kita siapkan. Jika nanti ada korban yang meninggal biar dapat langsung ditangani,” paparnya mengakhiri.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Siantar menjelaskan, selain menerjunkan 12 personil TRC yang akan bertugas secara bergantian dengan per 6 personil lainnya, juga mempersiapkan 15 unit kantong jenazah.
Editor : Purba
Discussion about this post