SBNpro – Siantar
Meski angka stunting di Kota Siantar rendah, yakni, di bawa rata-rata nasional, namun kota ini tak mau lengah. Plt Walikota-nya tetap berupaya untuk menekan stunting di kota yang baru ia pimpin sejak 22 Pebruari 2022 yang lalu.
Guna menekan stunting serta pelaksanaan program KB, Tim Pendamping Keluarga telah terbentuk. Sementara, sebagai wujud keseriusan, dr Susanti Dewayani SpA gelar apel siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak se Kota Siantar.
Apel siaga digelar di halaman Kantor Walikota Siantar, Kamis (12/05/2022), dikuti Tim Pendamping Kelurga se Kota Siantar. Harapan bergerak serius pun dicanangkan Plt Walikota sejak itu.
“Dalam upaya percepatan menurunkan angka stunting dan menjalankan program KB yang handal di Kota Pematangsiantar, saya berharap kita semua dapat bergerak melalui apel siaga hari ini, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia secara umum, dan secara khusus di Kota Pematangsiantar,” tandas dr Susanti.
Plt Walikota sekaligus Ketua Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kota Siantar, lebih lanjut pada pada apel siaga itu mengatakan, TPK berasal dari kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan bidan.
Harapnya, TPK dapat melakukan upaya maksimal untuk menekan stunting dan menjalankan program KB yang handal. Dengan cara memberikan penyuluhan dan pelayanan kepada setiap calon pengantin, ibu hamil, serta ibu pasca melahirkan.
Plt Walikota berlatar belakang dokter spesialis anak ini menjelaskan tentang anak stunting. Sebutnya, anak stunting tubuhnya pendek, kecerdasannya dibawa rata-rata, tinggi badan tidak sesuai usia dan mudah sakit.
Namun, hal itu dapat dicegah, tutur Susanti. Pencegahan dapat dilakukan dimasa seribu hari pertama sejak kelahiran. Caranya, berikan ASI, gizi seimbang, imunisasi lengkap dan selalu menjaga kesehatan.
Kemudian dr Susanti juga mengingatkan agar tidak ada kehamilan yang tidak direncanakan. “Jangan ada kehamilan yang tidak terencana, jangka waktu hamil terlalu muda, jangan hamil terlalu tua dan jangan hamil terlalu sering,” ujarnya.
Untuk itu, terutama terhadap kader PKK dan bidan yang ada di TPK, diminta untuk bergerak, dengan melakukan kunjungan ke pasangan calon pengantin dan mengunjungi pasangan usia subur (PUS) yang membutuhkan alat kontrasepsi.
Serta, mengoptimalkan pencegahan kehamilan di masa pandemi Covid-19, dan melakukan kunjungan berkala terhadap ibu hamil maupun terhadap ibu pasca melahirkan.
“Saya berharap, seluruh tim pendamping keluarga dapat terus eksis dan semangat dalam peningkatan berbagai program pemerintah. Terkhusus saat ini dalam upaya penurunan angka stunting,” pinta Plt Walikota.
Muhammad Irzal, perwakilan BKKBN Sumatera Utara menyampaikan apresiasinya terhadap Kota Siantar, karena tingkat stunting Kota Siantar berada di bawa rata-rata nasional. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post