SBNpro – Siantar.
Buku Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Pemerintah Kota Siantar Tahun 2017 disoal. Sebab, dalam sampul buku tersebut tidak mencantumkan foto Walikota bersama Wakil Walikota (Wawako) Siantar.
“Kenapa hanya foto Hefriansyah yang ada, sementara foto Togar gak ada. Ini sebagai salah satu cermin bahwa, Hefriansyah selaku walikota tidak respeck dan menghargai keberadaan Togas Sitorus sebagai Wakil Walikota Siantar,”ujar Fransiskus Silalahi, Kamis (26/04/18).
Sekretaris Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Kota Siantar ini berharap agar DPRD Kota Siantar tidak langsung menerima usulan agar dilakukan pembahasan mengenai LKPJ Pemerintah Tahun 2017.
“Ketua DPRD Siantar harus mempertanyakan dengan tegas kepada Hefriansyah, apakah Hefriansyah sudah menerima kehadiran Togar Sitorus sebagai wakilnya,” katanya.
Unsur eksekutif di Pemerintah Kota Siantar, kata Fransiskus, terdiri dari Walikota, Wakil Walikota beserta seluruh Operasi Perangkat Daerah (OPD).
“Hal yang sangat perlu dipahami bahwa, kerja keras partai Demokratlah yang berhasil mengantarkan Hefriansyah sebagai Walikota Siantar. Oleh karena itu, secara etika politik Hefriansyah harus menghargai keberadaam Togar Sitorus sebagai Ketua DPC Demokrat Siantar saat ini,” ujarnya.
Kejadian ini, lanjut Fransiskus, dapat mencerminkan dan menggambarkan karakter Hefriansyah Egosentrik, Merasa Pahlawan (Heroisme) yang sangat bertentangan dengan falsafah Kota Siantar yakni Sapangambei Manottok Hitei yang berarti Bersama Kita Bisa.
“Sepertinya dia ingin menjadi sesosok manusia yang bisa berbuat sesuatu untuk kemajuan Siantar tanpa memerlukan bantuan orang lain. Dan ini sangat tidak mencerminkan sosok pemimpin yang cocok di Siantar,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, kru redaksi SBNpro.com masih melakuka upaya konfirmasi kepada pihak Pemerintah Kota Siantar terkait sampul buku LKPJ tersebut. (*)
Penulis : Rendi Aditia
Discussion about this post