SBNpro – Siantar
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) turunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk mencoba mencari tahu penyebab kebakaran rumah sekaligus gudang gas di Jalan Penyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar.
Tim Labfor Poldasu itu tiba di lokasi sekira jam 11.00 WIB, Senin (28/09/2020). Tampak petugas Labfor dari kepolisian itu memperhatikan puing-puing (dampak) dari kebakaran yang terjadi Sabtu malam (26/09/2020), dua hari lalu.
Mereka membawa sejumlah peralatan, salah satunya camera. Sejumlah petugas Labfor sempat mengabadikan sejumlah moment dilokasi eks kebakaran. Belum diketahui, apakah petugas ada membawa (menyita) benda tertentu dari lokasi. Hingga saat ini, belum ada dari Tim Labfor Poldasu yang memberikan keterangan.
Sementara itu sehari sebelumnya, Minggu (27/09/2020), Tim Inafis Poldasu juga sudah meninjau lokasi gudang gas (LPG) yang terbakar tersebut. Saat itu, Tim Inafis didampingi Kapolres Siantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar dan Kapolsek Siantar Barat, Iptu Esron Siahaan.
Setelah dari lokasi, kemarin Tim Inafis juga mengunjungi lokasi persemayaman 5 korban tewas akibat kebakaran. Mereka sempat berbicara dengan Hendra Kie, ayah dari tiga anak yang menjadi korban, serta juga suami dari salah satu korban, dan anak dari korban lainnya.
Sebagai mana diektahui, peristiwa kebakaran rumah sekaligus gudang gas di Jalan Penyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara, Sabtu malam (26/09/2020), sebabkan 5 korban tewas. Dan ditaksir, alami kerugian materi Rp 1,5 miliar.
Kelima korban masih satu keluarga. Mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dua lokasi yang ada di rumah tersebut. 4 korban ditemukan dilantai dua, dan satu korban ditemukan di kamar mandi belakang lantai satu.
Dua korban baru dapat dievakuasi setelah 4,5 jam sejak peristiwa kebakaran terjadi. Persisnya evakuasi pertama kali dilakukan, Minggu (27/09/2020), sekira jam 00.04 WIB. Disusul evakuasi terhadap tiga korban tewas lainnya.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Sat Pol PP Kota Siantar, Josua Haloho mengatakan, pihaknya menerima informasi kebakaran sekira jam 19.36 WIB. Lalu petugas Damkar dan mobil Damkar langsung terjun ke lokasi kebakaran.
Kobaran api dapat dijinakkan petugas Damkar Sat Pol PP Kota Siantar dan dari PT STTC sekira 3 jam kemudian. Katanya, petugas sedikit kesulitan memadamkan api, karena di rumah tersebut terdapat banyak tabung berisi gas (LPG). Untuk memadamkan api, Sat Pol PP Kota Siantar mengerahkan seluruh armada mobil damkarnya.
Sesuai yang ditemukan petugas Damkar, sebut Josua Haloho mengatakan ada lima korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Ada 5 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal. 4 orang ditemukan dilantai dua, dan satu orang ditemukan di kamar mandi belakang lantai satu,” ucap Josua Haloho.
Adapun kelima korban tewas itu diantaranya, Yanti (39 tahun), Ameng (68 tahun mertua Yanti), Clarisa Kie (15 tahun), Kenrick Kie (13 tahun) dan Kenjiro Kie (8 tahun). Ketiga korban yang terakhir adalah anak dari Yanti.
Tampak saat evakuasi berlangsung, Hendra Kie (suami dari Yanti) dan Riana (kakak dari Hendra Kie) menjerit histeris, menyaksikan jenazah keluarga didalam kantong mayat, saat hendak dibawa ke RSU Dr Djasamen Saragih dengan mobil BPBD Kota Siantar.
Editor : Purba
Discussion about this post