SBNpro – Siantar
Sebagian warga Kota Siantar cukup mengetahui sepak terjang para pelaku kriminal (copet salah satunya) di Pasar Horas. Keberadaan copetpun cukup meresahkan pedagang dan pengunjung pasar tradisional tersebut.
Hanya saja belakangan ini, para pelaku copet cukup kesulitan beraksi di Pasar Horas. Hal itu tidak terlepas dari kemauan, kerja keras dan kemampuan Kepala Polisi Sub Sektor (Ka Pol Sub Sektor) Pasar Horas, Aiptu Fitra Jaya.
Bertemu di ruangan Plt Dirut PD Pasar Horas Jaya (PHJ), Ka Sub Sektor atau biasa disebut Kepala Pos Polisi (Kapos Pol) Pasar Horas, Senin (15/10/2018), mengatakan, sekira 4 tahun lalu, diawal dirinya bertugas di Pasar Horas, ia kerap menerima pengaduan pedagang maupun warga (pengunjung) tentang berbagai peristiwa kriminal, yang jumlahnya hingga mencapai 15 hingga 16 laporan pada setiap harinya.
Beranjak dari itu, Aiptu Fitra Jaya mencoba mempelajarinya dengan berkeliling Pasar Horas. Itu ia lakukan tanpa mengenakan pakaian dinas kepolisian yang ia miliki. Komunikasipun ia bangun dengan para pedagang.
Pasca itu, Aiptu Fitra Jaya bersiasat, agar rasa aman di Pasar Horas dapat ditingkatkan. Selain membangun komunikasi dengan pedagang, Fitra Jaya juga menjalin kordinasi dan komunikasi dengan pihak PD PHJ.
Dari kordinasi dan komunikasi, kerja sama untuk menciptakan keamanan antara Pol Sub Sektor dengan petugas Trantib (Ketentraman dan Ketertiban) PD PHJ-pun terjalin.
Dari kerja sama itu, pemantauan keamanan ke seluruh pasar kerap dilakukan. Tak jarang, itu dilakukan dengan aparat kepolisian dari Polres Siantar maupun Polsek Siantar Barat. Terutama disejumlah titik rawan yang telah ditentukan.
“Kini (belakangan ini), laporan berbentuk dumas (pengaduan masyarakat) ke Pos Polisi, zero (tidak ada). Itu karena kerjasama yang terjalin,” sebutnya.
Kemudian, untuk lebih meningkatkan rasa aman, Fitra Jaya membuat group whatsapp (WA), dengan anggota group dirinya dan ratusan pedagang Pasar Horas.
Sejak adanya group WA itu, tugas ia dan petugas Trantib semakin terbantu. Sebab, para pedagang semakin percaya diri, dengan melaporkan peristiwa yang dianggap perlu dilaporkan ke Kapos Pol Pasar Horas lewat pesan di group WA tersebut.
“Kalau group WA yang kita buka personilnya sampai 200-an orang. Bukan hanya para pedagang seperti inang-inang. Tetapi termasuk personil trantib PD PHJ. Jadi dengan adanya WA itu komunikasi bisa lebih mudah,” ungkapnya.
Semisal, tentang keributan yang terjadi. Baik antar pedagang dengan pedagang, pedagang dengan pengunjung, maupun keributan antar sesama pengunjung. Dengan adanya group itu, langkah antisipasi maupun tindakan pengamanan, lebih cepat dilakukan.
Lalu, bila ada kecopetan, tawuran, bisa langsung ketahuan. Karena para anggota group WA langsung membuat postingan. Dengan kerjasama tersebut, Fitra mengatakan tindak kejahatan bisa ditekan seminimal mungkin.
Menurut Aiptu Fitra Jaya, ia sebagai Kepala Pos Polisi, Pasar Horas bukan hanya tempat melakukan transaksi jual beli. Tetapi digunakan banyak orang untuk tempat nongkrong. Bahkan, tempat para copet beroperasi.
Tapi, kalau copet atau tindakan kejahatan sejenis menurut Fitra Jaya terjadi karena ada kesempatan. Artinya, antara kesempatan dengan kejahatan punya hubungan erat. Seseorang yang tadinya tidak punya niat berbuat kejahatan bisa berbuat kejahatan karena ada kesempatan.
“Coba kalau peluang untuk berbuat jahat itu tertutup, niat seorang copet untuk mencopet bisa gagal atau tidak akan jadi. Kalau dia tetap nekat, jelas bahaya bagi dia,” ujarnya.
Untuk menciptakan kenyamanan dan ketentraman, ia mencoba menutup peluang terjadinya potensi tindak kejahatan. Itu ia lakukan bersama pedagang dan pihak PD PHJ.
“Kalau kerja sama dengan PD PHJ, saya dan personil trantib melakukan patroli secara rutin. Pagi harinya sampai jam 08 WIB. Siangnya mulai jam 12.00 sampai 15.30 dan sorenya mulai jam 16.00 sampai 18.00 WIB,” ujar personil polisi yang suka senyum ini.
Dijelaskan, masa paling rawan di atas jam 12.00 WIB. Kemudian, hari yang paling berpotensi terjadinya kejahatan, seperti copet, termasuk tawuran, hari Sabtu dan Minggu.
Editor : Purba
Discussion about this post