SBNpro – Siantar
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Siantar nyatakan stok kebutuhan bahan pokok menjelang Idul Fitri (Lebaran) 1442 H di Kota Siantar, aman. Demikian pula dengan ketersediaan uang rupiah, juga disebut aman hingga dua bulan ke depan.
Demikian disampaikan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Siantar selaku Ketua Harian TPID Kota Siantar, Zulkifli, bersama Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Siantar selaku Wakil Ketua TPID Kota Siantar, pada konprensi pers yang digelar Senin (03/05/2021) di Lantai IV Gedung BI Perwakilan Siantar.
Pada konprensi pers itu, turut hadir Asisten II Zainal Siahaan, Plt Kadis Koperasi UMKM dan Perdagangan Kota Siantar, Jadimpan Pasaribu, Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Siantar, Legian Pardamean Manurung, serta sejumlah pejabat dan staf dari Pemko Siantar, maupun dari BI.
“Posisi kita saat ini, kebutuhan bahan pokok masih mencukupi dan bila mana ada pergeseran maka apa langkah yang akan diambil? Bahwa besok kita akan melaksanakan inspeksi ke tengah pusat pusat ekonomi, dan kilang-kilang padi. Jangan sampai ada penumpukan penumpukan,” ujar Zulkifli.
Zulkifli mengatakan, hasil sidak yang akan ditemukan pada esok hari akan dirumuskan bersama dengan pihak terkait, termasuk Unit Ekonomi Polres Siantar. Untuk selanjutnya mengambil berbagai opsi kebijakan lainnya.
Pemko Siantar, katanya, telah melakukan operasi pasar di 8 kecamatan dan di Kantor Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan. Bila diperlukan, kegiatan ini akan terus dilakukan guna mengembalikan harga-harga kebutuhan pokok ke nilai normal.
“Hasil sidak, kita akan merumuskan langkah lebih lanjut. Bisa dipertimbangkan untuk melakukan operasi pasar di kemudian hari dan mengecek jalur distribusi yang ada. Mudah mudahan apa yang kita khawatirkan tidak terjadi,” ujar Zulkifli.
Lebih lanjut, Plt Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan, Jadimpan Pasaribu menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan tim sesuai perintah Wali Kota. “Seperti pengalaman kita tahun kemarin, maka untuk tahun ini, kita akan aman,” kata Jadimpan.
Jumlah penduduk Siantar ada 253.500 jiwa. Apabila asumsi kebutuhan pokok berupa beras sebanyak 1/4 kg per hari, sementara jumlah stok yang ada di kilang sebanyak 910 ton, maka, sebut Jadimoan, diperkirakan dua bulan ke depan kebutuhan beras tersedia. “Dengan untuk dua bulan ke depan kami kira (beras) cukup aman,” katanya.
Begitu juga dengan ketersediaan gula. Jadimpan mengatakan, Kota Siantar sempat mengalami kelangkaan gula. Namun pihaknya telah bekerjasama dengan Perum Bulog untuk menekan Harga Eceran Tertinggi (HET). Alhasil ketersediaan gula dan harga kembali normal.
“Saat ini, minyak goreng juga tersedia. Bawang juga tidak terlalu naik signifikan. Cabai juga pada bulan ini justru di bawah. Hasil pantauan kami di lapangan, terigu masih stabil,” terang Jadimpan.
Sementara itu, Kepala Kepala BI Perwakilan Siantar, Edhi Rahmanto Hidayat mengatakan, kebutuhan Idul Fitri 1442 Hijriyah, Bank Indonesia melayani penukaran pecahan uang baru di 26 titik di Siantar. Adapun mekanisme penukaran diatur oleh masing-masing bank penyalur.
“Penukaran pecahan ada 26 titik di Siantar. Itu diserahkan ke masing-masing bank bagaimana kebijakannya untuk melayani pecahan tersebut. Ada 20 bank dengan 26 titik. Bisa satu bank dua atau tiga pos layanan,” terangnya. (*)
Discussion about this post